Showing posts with label Berita. Show all posts
Hari Pertama Transportasi Umum Dibuka, Stasiun Pasar Senen Sepi
TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun Pasar Senen tampak sepi pada hari pertama pembukaan transportasi umum sesuai Surat Edaran Pengecualian Perjalanan yang diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19.
Berdasarkan pantauan ANTARA hingga pukul 14.00, tidak ada sama sekali kegiatan yang memperlihatkan keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen. "Kita memang tidak ada keberangkatan, terkait penerapan SE (Pengecualian Perjalanan) mohon ditunggu rilis dari humas kami," kata Kepala Stasiun Pasar Senen Widhiasukma Dananjaya saat ditemui di lokasi, Kamis 7 Mei 2020.
Di kawasan yang biasanya ramai diisi penumpang menunggu keberangkatan hanya diisi oleh beberapa awak media yang ikut memantau pelaksanaan penerapan SE Pengecualian Perjalanan dari Gugus Tugas COVID-19 serta beberapa petugas kebersihan.
Aktivitas memang terlihat di tempat yang sebelumnya berfungsi sebagai tempat check in tiket keberangkatan. Namun tempat itu saat ini digunakan untuk melakukan pengembalian dana bagi calon penumpang yang telah membeli tiket mudik.
Meski demikian, warga yang akan mengajukan pengembalian dana cukup tertib melaksanakan anjuran pemerintah untuk memakai masker dan menjaga jarak.
Ada dua petugas yang memandu pengisian formulir dan memberi nomor antrean bagi warga yang akan melakukan pengembalian tiket secara manual.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Stasiun Senen selama Mei 2020 rata-rata sekitar 2.000 penumpang setiap hari telah melakukan pengembalian atau refund biaya perjalanan.
Dari data tersebut juga diketahui, sudah cukup banyak warga yang melakukan pengembalian tiket dan pada Sabtu, 23 April 2020 jumlah pengembalian dana terbanyak dilakukan oleh Stasiun Pasar Senen mencapai 3.300 pengembalian tiket.
Pembukaan kembali seluruh moda transportasi publik mulai Kamis, 7 Mei 2020 disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja virtual dengan Komisi V DPR di Jakarta, Rabu lalu.
Kebijakan melonggarkan transportasi umum tersebut merupakan salah satu penjabaran dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. “Intinya penjabaran artinya dimungkinkan semua moda angkutan udara, kereta api, laut, bus kembali beroperasi dengan catatan harus menaati protokol kesehatan,” kata Budi Karya, Rabu.
Pemerintah Bakal Galakkan Narasi 4 Sehat 5 Sempurna di Masa Pandemi
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo. (Foto: Lamhot Aritonang) |
Jakarta -
Masih ingat narasi 4 sehat 5 sempurna yang merupakan kampanye pemerintah untuk membuat masyarakat memahami pola makan yang benar? Kini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mentransformasikan narasi tersebut di masa pandemi virus Corona (COVID-19).
"Tadi kami laporkan ke pak presiden, ke depan 4 sehat 5 sempurna yang selama ini terdiri dari makan daging, makan ikan, makan sayuran, dan buah-buahan, serta minum susu, kita transformasikan ke dalam suasana COVID-19," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen Doni Monardo dalam konferensi video seusai rapat terbatas, Senin (18/5/2020)
Doni mengajak seluruh tokoh masyarakat terlibat menggalakkan narasi 4 sehat 5 sempurna era COVID-19. Doni berharap narasi ini dipahami dan ditaati masyarakat.
"Ini jadi upaya kami, untuk bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa melalui kolaborasi pentahelix berbasis komunitas dan pelibatan tokoh-tokoh agama, budayawan, agar narasi tentang 4 sehat 5 sempurna zaman COVID-19 ini bisa dipahami masyarakat dan bisa ditaati," ucap Doni.
Mardali,SE,AK ingin sukses bersama Masyarakat Kota Banda Aceh
soal calon independen partai sira kecam DPRA
Tuesday, 05 April 2011 15:38
BANDA ACEH - Partai Suara Independen Rakyat Aceh mengecam Dewan Perwakilan Rakyat Aceh yang dituding menghambat calon independen untuk ikut dalam pemilihan umum kepala daerah di Aceh. Partai politik lokal Aceh ini telah memprotes secara resmi dalam surat terbukanya yang ditujukan kepada Ketua DPR Aceh dan Ketua Pansus Raqan Pemilukada Aceh DPR Aceh.
Dalam surat yang juga dipublis secara terbuka kemarin itu, menyebutkan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh telah melanggar hukum, dan juga membuka konflik hukum baru. Sebab, jika pemilihan kepala daerah tetap dipaksakan maka akan muncul gugatan lagi terkait keabsahannya. Soalnya, pemilihan kepala daerah dilaksanakan tanpa mengindahkan putusan hukum.
Berikut ini, petika lengkap surat dari SIRA.
Nomor : 157/EKS/DPP/IV/2011;
Lamp. : -
Sifat : Surat Terbuka :
H a l : Mohon Segera Pengesahan Qanun Pemilukada Aceh (Revisi)
dengan Tetap Memasukkan Substansi Calon Perseorangan (Independen)
Kepada Yang Terhormat,
Bapak Ketua DPR Aceh
U.P. Ketua Pansus III (Raqan Pemilukada Aceh) DPR Aceh
di
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Teriring salam dan doa semoga kita senantiasa dalam limpahan rahmat dan karunia Allah SWT dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Amien.
Dengan memperhatikan Nota Kesepahaman (MoU Helsinki) antara Pemerintah RI dan GAM point 1.2.6 “partisipasi penuh semua orang Aceh dalam pemilihan lokal dan nasional , akan dijamin sesuai dengan Konstitusi Republik Indonesia”. Maka keputusan Mahkamah Konstitusi RI No. 35/PUU-VIII/2010 yang telah menetapkan pasal 256 UU No. 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh (UU PA) yang membatasi pemberlakukan keikutsertaan calon perseorangan (independen) dalam Pemilukada di Aceh dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian kekutsertaan calon perseorangan dalam Pemilukada 2011 di Aceh adalah sesuai dengan Konstitusi RI.
Berdasarkan hal tersebut di atas, jika DPR Aceh tidak memasukkan substansi calon perseorangan (calon independen) dalam Qanun Pemilukada Aceh (revisi) yang sedang dibahas oleh
JUAL IPEAR 1770 KHUSUS AREA BANDA ACEH
Spesifikasi iPear i770
Dimensions(HWD): 190.5 x 118.5 x 14.7mm
Weight: 332g
CPU Processor Speed: 600MHz/500 MHz DSP
Memory/ROM: 256MB
Memory/RAM: 128MB+
Memory Slot: Micro SD upto 16gb
Camera: 30W to 130W Pixels digital camera
Color Display: 7 inch TFT LCD with Resistance Touch Screen
Resolution: 800 x 480
Battery Type: rechargeable Polymer battery.
Battery Capacity: 3000mAh
USB: Yes, Mini USB 2.0
Speaker: Yes
G Sensor: Yes
I/O Ports: Mini USB 2.0, T-flash, 3.5mm headphone, In-built microphone.
Wireless Network: WiFi 80211b/g
Software: OS Android 1.5
Browser: Chrome (Google Browser)
Video: MKV(H.264 HP), AVI, RM, RMVB, FLV,MPEG-1, MPEG-2
Music: MP3, WMA, APE, FLAC, AAC, AC3,WAV
Photo: JPEG, BMP, GIF, PNG, TIFF
E-mail: Yes
GPS: Google Maps
JIKA BERMINAT HUBUNGI 085260522537
Klik Duit Untuk Anda
Tsunami Jepang Tiba di Papua Malam Ini
VIVAnews - Tsunami yang melanda Jepang diperkirakan akan menjalar ke wilayah sekitarnya termasuk Indonesia, khususnya Papua. Pacific Tsunami Warning Center yang bermarkas di Hawaii memprediksi tsunami akan tiba di Jayapura, Papua, pukul 18.35 Waktu Indonesia Barat atau pukul 20.35 Waktu Indonesia Timur.
Berikut rincian sejumlah lokasi di Indonesia yang diperkirakan terkena tsunami:
- Berebere, Maluku Utara, pukul 17.58 WIB
- Manokwari, Papua Barat, pukul 18.18
- Jayapura, Papua, pukul 18.35
- Sorong, Papua, pukul 18.35
Selain Indonesia, tsunami yang ditimbulkan gempa 8,8 di utara Jepang pada pukul 12.46 WIB ini juga diperkirakan berdampak ke Rusia, Amerika Serikat, Taiwan, Guam, Filipina, Nauru, dan Kepulauan Solomon.
Tsunami yang akan tiba di negara-negara selain Jepang ini tidak sebesar yang terjadi di Jepang, yang menurut laporan AlJazeera mencapai 6 meter.
• VIVAnews
Klik Duit Untuk Anda
Dunia Dirilis Peringatan Tsunami Indonesia-Filipina
VIVAnews - Gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter yang diikuti gelombang tsunami dahsyat menghantam Jepang. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik langsung merilis peringatan adanya ancaman tsunami untuk wilayah Rusia dan Kepulauan Mariana.
"Gempa ini memiliki potensi untuk menimbulkan gelombang tsunami yang bisa menyerang garis pantai di dekat pusat gempa dalam hitungan menit dan garis pantai yang lebih jauh dalam hitungan jam," kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik seperti diberitakan laman straitstimes.com, Jumat, 11 Maret 2011.
Peringatan tsunami ini juga berlaku untuk wilayah seperti Guam, Taiwan, Filipina, Kepulauan Marshall, Indonesia, Papua Nugini, Nauru, Micronesia, dan Hawaii. Namun diperkirakan ketinggian gelombang tsunami akan lebih kecil.
Sementara itu, lembaga seismologi Filipina telah mengeluarkan peringatan kepada warganya yang tinggal di pantai timur mengenai kemungkinan datangnya gelombang tsunami.
"Tidak ada perintah evakuasi, tapi warga yang tinggal di sepanjang pesisir timur harus waspada dan menunggu petunjuk lebih lanjut," ujar Kepala Badan Renato Solidium dalam siaran radio nasional. (kd)
Klik Duit Untuk Anda
Rumah Tanpa Jendela: Tentang Impian Bersahaja dan Ketulusan Persahabatan
Pesan moral yang disajikan jauh dari kesan menggurui dan ditampilkan secara menawan dari adegan ke adegan dalam durasi 105 menit.”
Undangan dari Mata Sinema (www.matasinema.org)--sebuah komunitas yang menggalang para pemerhati film Indonesia--untuk Nobar (Nonton Bareng) gratis film "Rumah Tanpa Jendela" hari Minggu (27/2) bertempat di Studio 1 Jaringan Blok M Square 21 merupakan sebuah anugerah yang sungguh sangat saya syukuri.
Saya mewakili komunitas Blogger Bekasi bersama rekan-rekan dari komunitas Mata Sinema, adik-adik Asuh PAYISC Al-Azhar, Sanggar Ananda, berkesempatan menonton beserta para insan penting yang berada dibalik penggarapan film ini antara lain Aditya Gumay (sutradara dan penulis skenario), Aty Kanser (artis film, pemeran tokoh nenek) dan Asma Nadia (penulis produktif dan juga penulis novel "Rumah Tanpa Jendela").
Seperti halnya film "Emak Ingin Naik Haji" yang telah berhasil mendapatkan berbagai prestasi membanggakan pada sejumlah acara penghargaan sinema nasional, film inipun diangkat dari sebuah cerpen karya Asma Nadia berjudul "Jendela Rara". Tema bahasan yang digarap sebenarnya relatif sederhana, yakni tentang impian, persahabatan, cinta dan keinginan mewujudkan harapan.
Saya sangat mengapresiasi hadirnya film ini sebagai tontonan alternatif terutama buat anak-anak Indonesia, disela-sela maraknya film-film bertema horor, kekerasan dan seks saat ini serta semakin "keringnya" film-film anak-anak yang sarat dengan kisah yang membangun karakter dan pribadi positif. Pesan moral yang disajikan jauh dari kesan menggurui dan ditampilkan secara menawan dari adegan ke adegan dalam durasi 105 menit.
“
Walau Raffi Ahmad terkesan terlalu muda dan rapi untuk jadi ayah Rara, ia tetap secara profesional dan konsisten memberikan parade akting yang menawan sepanjang film ini.”
Film ini menceritakan sosok Rara (Dwi Tasya), seorang anak keluarga miskin yang tinggal bersama sang nenek yang kerap dipanggil Mbok (Inggrid Widjanarko) dan sang ayah (Raffi Ahmad) di sebuah perkampungan pemulung miskin yang kumuh. Rara memiliki impian bersahaja yang kerap ditertawakan oleh kawan-kawan sekolahnya : Jendela untuk rumah. Diatas bukunya yang lusuh ia menulis: "Namaku Rara, aku tinggal di Jakarta, dirumah yang sempit di kampung pemulung yang sumpek dengan rumah-rumah tanpa jendela. Apa artinya sebuah jendela, jika kami bisa kehilangan rumah kapan saja, karena digusur. Sebenarnya aku pengen tahu pendapat ibu , Tapi ibu sudah meninggal karena sakit sebelum aku sempat bertanya". Prolog film ini sungguh meninggalkan kesan mendalam dan menghentak. Tentang kemiskinan dan ironi realitas kehidupan di ibukota.
Kita kemudian diperkenalkan pada sosok Aldo (Emir Mahira),seorang bocah laki-laki dari keluarga kaya raya yang memiliki keterbelakangan mental. Rara dan Aldo dipertemukan secara tak sengaja ketika gadis kecil itu yang menjadi "ojek payung" menawarkan jasanya kepada Aldo yang tengah kehujanan di sekolah. Ketulusan persahabatan yang dibangun tanpa prasangka tersebut berlangsung spontan dan erat dengan mengabaikan perbedaan strata sosial yang hadir diantara mereka. Rentetan peristiwa kemudian terjadi mewarnai interaksi kedua sosok ini, baik antara Aldo bersama kedua kakaknya yang diperankan oleh Maudy Ayunda dan Ouzan Ruz atau hasrat Rara yang terus mendesak sang ayah membuatkan jendela buat rumah mereka yang sempit.
Di bawah arahan tangan dingin sutradara muda handal Aditya Gumay, film yang 100% hasil penjualan tiketnya disumbangkan bagi kaum dhuafa khususnya untuk membantu anak jalanan mendapatkan hak dan fasilitas pendidikan, pembangunan sekolah, rumah singgah, biaya sekolah bagi anak tidak mampu serta membuat perpustakaan keliling dan pengembangan melalui yayasan yang menangani anak jalanan ini tampil memikat dan menyentuh hati.
Dua artis muda yang menjadi lakon utama, Dwi Tasya dan Emir Mahira tampil prima dan sangat natural. Saya salut melihat akting Emir yang tampil mempesona memerankan sosok Aldo yang rapuh, sensitif namun memiliki sikap setia kawan yang tinggi. Dengan gestur tubuh dan dialog yang kerap terpatah-patah, Emir secara gemilang memberi kekuatan pada "roh" Aldo yang diperankannya. Dilain pihak akting Dwi Tasya pun terlihat memukau. Kemampuannya menyajikan kesedihan, kegembiraan, putus asa. dan optimisme sangat ekspresif. Ia pun dapat membangun "Chemistry" konstruktif bersama lawan mainnya, baik pada Emir maupun kepada pemain lain.
Walau Raffi Ahmad terkesan "masih terlalu muda" (juga "terlalu rapi") untuk jadi ayah Rara, ia tetap secara profesional dan konsisten memberikan parade akting yang menawan sepanjang film ini. Bagian yang paling saya suka adalah ketika Raffi menceritakan dongeng pengantar tidur kepada putri tercintanya juga tatkala ia bersikap sinis dan tajam kepada Tante Rara yang diperankan oleh Yuni Shara yang bersikeras untuk menemui ibu mereka sesaat sebelum ia berangkat ke Batam.
Sementara itu, kehadiran bintang-bintang lawas yang ikut meramaikan film ini juga tak kalah memikat. Keberadaan Alicia Johar sebagai ibu Aldo dan Aty Kanser sebagai nenek Aldo serta Inggrid Widjanarko yang berperan sebagai nenek Rara dengan pengalaman akting mumpuni yang dimiliki bertahun-tahun memberikan “nilai lebih” pada film ini.
Lagu-lagu yang ditampilkan dalam film ini (sebagian besar diciptakan oleh Aditya Gumay) juga lumayan bagus, tidak hanya dari segi aransemennya juga pada narasi liriknya yang inspiratif. Anak saya yang ikut menonton juga dengan mudah bisa mengikuti bait demi bait lagu-lagunya. Dari segi sinematografis film ini berhasil menyajikan gambar-gambar indah melalui sudut pandang "tidak biasa" tapi "luar biasa". Meski terdapat beberapa adegan yang terkesan klise dan sedikit kehilangan greget mulai dari paruh kedua akibat bertambahnya intensitas plot dan konflik, alur film ini berlangsung lancar dan sempat membuat saya dibekap keharuan mendalam.
Saya menyatakan salut atas peluncuran film yang sarat dengan nasehat moral sederhana ini. Film yang bercerita tentang upaya meraih impian, menjalin persahabatan yang tulus, semangat yang tak pupus dan senantiasa bersyukur atas segala karunia Allah SWT merupakan angin segar ditengah-tengah kerinduan kita pada hadirnya film anak-anak berkualitas.
"Rumah Tanpa Jendela" menjadi jawaban atas segala kegelisahan itu.
Maju terus perfilman Indonesia!
Klik Duit Untuk Anda
Makam Gus Dur Ambles
VIVAnews - Makam mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ambles. Beredar kabar, kain kafannya masih terlihat bersih.
"Tadi pagi dikabarkan ambles. Tapi sekarang sudah diperbaiki lagi," kata salah satu keponakan Gus Dur, Firry Wahid dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 18 Februari 2011.
Menurut putra Umar Wahid ini, informasi yang diterima keluarga, penyebab utama amblesnya makam Gus Dur itu akumulasi dari kondisi tanah pemakaman. "Saat pemakaman, tanahnya tidak dipadatkan," kata Firry. Saat ini, kata Firry, putri pertama Gus Dur, Alisa Wahid sudah berada di pemakaman.
Saat ini beredar kabar, saat makam itu ambles, kain kafan yang membalut jasad Gus Dur masih terlihat sangat bersih seperti baru. Dalam kondisi normal, kain kafan yang turut dikubur lebih dari setahun seharusnya tergerus hingga rusak di dalam tanah.
Tetapi sumber VIVAnews.com membenarkan berita itu. "Kain kafannya memang masih bersih," ujar sumber yang menolak disebut namanya.
Gus Dur wafat pada Rabu 30 Desember 2009 sekitar pukul 18.40 WIB. Kondisi kesehatan Gus Dur menurun sejak menjalani operasi gigi Senin 28 Desember 2009 lalu. (umi)
Klik Duit Untuk Anda
Lagi, 129 Manusia Perahu Terdampar di Aceh
Banda Aceh | Harian Aceh – Sebanyak 129 warga Myanmar terdampar Aceh, Rabu (16/2) dini hari, setelah mesin perahu mereka mengalami kerusakan. Para manusia perahu yang seluruhnya laki-laki itu kini ditampung sementara di gedung milik PT Pelindo di Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar.
Saat ditemukan nelayan Aceh, kondisi kesehatan mereka memprihatinkan karena kekurangan makanan dan minuman. “Kondisi kesehatannya sangat memprihatinkan. Namun, setelah mendapat bantuan medis dari Puskesmas Krueng Raya, kondisi mereka mulai membaik. Hanya tiga orang yang sampai saat ini masih diinfus karena kekurangan cairan,” kata Camat Masjid Raya Yulizar.
Yulizar menjelaskan, para manusia perahu asal Myanmar atau Burma yang seluruhnya beragama Islam itu, pertama sekali ditemukan para nelayan asal Peudada Kabupaten Bireuen yang sedang melaut. “Mereka ditemukan sekira pukul 03.00 WIB, dan tiba di Pelabuhan Malahayati Krueng Raya sekira pukul 07.30 WIB,” katanya.
Selain mendapat bantuan medis, kata dia, mereka juga diberikan bantuan makanan dan keperluan lainnya dari warga yang berdomisili sekitar pelabuhan.
Direktur Polisi Air Polda Aceh Kombes Zaini mengatakan pihaknya bersama imigrasi dan kantor karantina beserta instansi terkait lainnya masih mengidentifikasi warga negara asing tersebut. “Belum diketahui tujuan warga negara Myanmar tersebut. Mereka sedang diidentifikasi. Saat ini mereka masih berada dalam pengawasan di Pelabuhan Krueng Raya,” kata Kombes Zaini.
Sementara itu, Nur Alam, pengungsi asal Myanmar itu mengatakan dia dan teman-temannya terombang-ambing di laut selama 25 hari setelah meninggalkan negaranya. “Tujuan kami ke Australia mencari perlindungan. Namun, dalam perjalanan, perahu yang kami tumpangi mengalami kerusakan mesin,” kata Nur Alam dengan bahasa Indonesia terpatah-patah.
Dia mengatakan mereka meninggalkan negaranya karena mengalami penyiksaan. Namun, ia tidak mau menyebutkan siapa yang menyiksa mereka dan asal daerah mereka di Myanmar.
Lapor ke Menteri
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar menyatakan pihaknya telah melaporkan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menyangkut adanya 129 manusia perahu asal Burma yang terdampar di perairan Aceh. “Soal pengungsi itu merupakan kewenangan pusat, pihak pusat akan turun langsung ke lapangan untuk menanganinya,” kata Wagub saat dihubungi Harian Aceh, Rabu (16/2).
Pihak Kemenlu mengatakan akan segera mengirim tim. “Insya Allah kami dari Kemlu akan kirim tim untuk bantu penyelesaian di lapangan,” kata Dirjen IDP Kemlu, Andri Hadi, merespon laporan Wagub.
Tanggapan senada juga datang dari pihak Menkopolhukam. “Staf saya sudah saya minta ikut urus segera (soal pengungsi Rohingya),” kata Menkopolhukam Joko Suyanto.(bay/ant)
Klik Duit Untuk AndaDemo Desak Pengesahan Qanun Pilkada Ricuh
Banda Aceh | Harian Aceh – Unjuk rasa puluhan mahasiswa mendesak pengesahan Qanun Pilkada di gedung DPRA, Rabu (16/2), berakhir ricuh. Sejumlah supir anggota dewan menyerang para demonstran secara membabi-buta.
Aksi mahasiswa gabungan Forum Mahasiswa Pantai Barat-Selatan (FPMP-BAS) dan Forum Bersama Mahasiswa Poros (FBMP) Lauser itu digelar di koridor penghubung gedung utama dan gedung komisi DPRA, sekitar pukul 11:30 WIB. Mahasiswa menuntut bertemu Ketua DPRA Hasbi Abdullah guna menyampaikan aspirasi mereka terkait berlarut-larutnya pengesahan Qanun Pemilukada 2011, yang menurut mereka terkesan disengaja.
Pantauan Harian Aceh, setelah setengah jam berorasi, anggota DPRA Abdullah Saleh datang menemui mahasiswa. Tapi dia hanya ingin berkomunikasi dalam bahasa Aceh. Mahasiswa yang sebagian di antaranya tak begitu lancar berbahasa Aceh karena berasal dari suku Gayo dan Alas, meminta politisi Partai Aceh itu menggunakan bahasa Indonesia.
Tak ada kesepakatan bahasa yang digunakan, cekcok pun tak terhindarkan. “Kalian ini demonstran tak jelas, kalian bukan orang Aceh,” kata Abdullah Saleh sambil meninggalkan pengunjuk rasa, tapi tetap memantau dari kejauhan.
Mahasiswa melanjutkan orasinya. Berselang beberapa saat, Abdullah Saleh kembali menghampiri dan masuk ke kerumunan mahasiswa. Politisi yang menyeberang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke Partai Aceh pada Pemilu Legislatif 2009 lalu, itu mendesak mahasiswa membubarkan aksinya. “Jangan berunjukrasa di sini. Ini kawasan dewan bekerja, kalian mengganggu dewan bekerja,” kata Abdullah Saleh sambil menarik-narik spanduk yang diusung mahasiswa.
Demonstran menolak dan memilih bertahan sehingga terjadi saling dorong. Tiba-tiba muncul seorang berpakaian preman, belakangan diketahui bernama Adi yang juga supir Abddulah Saleh, melepaskan pukulan ke arah mahasiswa. Pukulan pertama mendarat telak di bagian belakang seorang demonstran bernama Ade Irawan. Adi terlihat berulang kali menyerang mahasiswa secara membabi buta.
Suasana semakin ricuh setelah beberapa pria lain yang juga berpakaian preman, ikut tersulut emosinya. Begitu juga Abddullah Saleh. Dia tampak emosi dan terus mendesak demonstran hingga keluar dari halaman gedung DPRA. Aparat pengamanan gedung DPRA tak dapat berbuat banyak. Sekitar pukul 13.30 WIB, demonstran terpaksa meninggalkan gedung DPRA.
Pengekangan Demokrasi
Koordinator lapangan aksi mahasiswa, Waladan Yoga menyesalkan tindakan sejumlah supir anggota dewan yang menyerang mahasiswa. “Kami ingin menyampaikan aspirasi pada DPRA. Sementara mereka (pria yang melakukan pemukulan) tak memiliki kapasitas apa-apa di DPRA. Kami pertanyakan itu, karena masyarakat tak nyaman bila kantor wakil rakyat dihuni orang-orang seperti itu,” kata Yoga. Selain itu, kata Yoga, pemukulan ini bukti nyata bahwa demokrasi di Aceh masih dikekang dengan cara-cara kekerasan oleh oknum-oknum tertentu yang merasa memiliki Aceh.
Dia juga menyayangkan Abdullah Saleh yang tak ingin berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, padahal itu adalah bahasa resmi Ibu Pertiwi. Menurut Yoga, kejadian ini juga dapat disimpulkan bahwa memang ada upaya dari salah satu fraksi di DPRA yang sengaja ingin memperlambat proses pengesahan Raqan Pemilukada untuk target tertentu.
Kecuali itu, mahasiswa sudah melaporkan kasus tersebut ke Polresta Banda Aceh. “Kami melapor ke polisi dengan nomor surat pengaduan LPB/11/II/2011/SPK dan kami juga akan melaporkannya ke Komnas HAM,” kata Yoga.(dad)
Klik Duit Untuk AndaSurvei Calon Gubernur Aceh Elektabilitas Muhammad Nazar Paling Tinggi
Berdasarkan hasil survei Lembaga Peneliti Nusantara (LPN) tentang prilaku pemilih menjelang Pemilukada 2011, nama Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar memperoleh persentase tertinggi. Hasil tersebut dibeberkan LPM dalam jumpa pers di Hotel Hermes Palace, Kamis (27/1).
Penasehat LPN Donni Edwin didampingi Koordinator LPM Dedi Nur menyebutkan, dari hasil survei yang dilakukan sejak November hingga Desember 2010 lalu itu, Muhammad Nazar memperoleh 38,84 persen dari total 345 pemberi informasi/responden.
Selain Nazar, ada 10 nama lainnya yang disurvei. Masing-masing, Irwandi Yusuf memperoleh 12,48 persen, Sulaiman Abda (7,25 persen), M Nasir Djamil (7,25 persen), Malek Mahmud 6,96 persen, Darni Daud (5,51 persen), Ahmad Humam Hamid (4,35 persen), Mawardy Nurdin (3,77 persen), Aminullah Usman (2,61 persen), Zaini Abdullah (2,32 persen), dan Farid Wajidi (2,03 persen).
Selanjutnya ada empat nama yang dimunculkan responden. Mereka adalah Tarmizi Karim (0,58 persen), Gazali Abbas (0,58 persen), Muzakkir Manaf (0,29 persen), dan Surya Paloh (0,29 persen). “Dah juga yang tidak memilih 4,93 persen. “Nama yang didominasi LPN hanya 11, sematara empat nama terakhir dimunculkan sendiri oleh informan,” kata Donni Edwin.
Menurut Donni, hasil survei itu terpaksa dimunculkan dan diumumkan ke publik. Sesuai dengan pengakuan tokoh-tokoh masyarakat yang disurvei, sebut Donni, kultur pemilu di Aceh dan para pemilih pada 2011 akan berbeda dari Pemilu legislatif lalu. “Pemilu 2011 akan berlangsung lebih rasional dan demokratis dibandingkan pemilu legislatif 2009 lalu. Bisa saja masyarakat akan melawan intimidasi dalam Pemilukada 2011 karena tidak mau melihat demokrasi di Aceh hilang kualitas dan memperlambat pembangunan karena ketidakmampuan para pemimpin yang salah pilih,” sebutnya.
Selama ini, jelasnya, masyarakat merasakan sosok yang dipilih pada Pilkada 2006 dan pemilu legislatif ternyata tidak mampu sama sekali ketika memimpin.
Dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, terlihat bahwa masyarakat tidak lagi melihat kandidat atas nama partai, institusi dan kendaraan politik, melainkan lebih melihat syarat-syarat lain dari kepemimpinan terutama kemampuan, komunikasi politik, pemberani, amanah, penerobos, pelobi, agama/akhlak dan berpengalaman.
Sementara Dedi Nur menjelakan, survei tersebut dilakukan di 23 kabupaten/kota di Aceh dengan memilih 6 kategori tokoh dalam masyarakat yang diwawancara, yakni ulama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemerintahan, serta tokoh pemuda dan mahasiswa. “Sebanyak 15 informan untuk setiap kabupaten/kota yang masing-masing diajukan 10 pertanyaan,” katanya.
Dedi Nur mengatakan survei itu tidak sepenuhnya mewakili seluruh masyarakat. “LPM melakukan survei hanya untuk mengakomodir sejumlah calon yang mulai hangat dibicarakan masyarakat,” katanya.
Dedi menjelaskan, Muhammad Nazar banyak mendapat dukungan di tujuh daerah, yaitu Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Selatan.
Para responden juga ditanyai pandangan mereka terhadap pemberdayaan ekonomi Aceh, termasuk juga kritikan terhadap pemerintah. “Untuk tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan saat ini, ada sekitar 54,49 persen masyarakat memberi penilaian tidak puas, 39,13 persen puas, dan 6,38 persen tidak tahu,” katanya.
Terkait ketidakpuasan itu, jelas dia, banyak informan mengatakan pemberdayaan ekonomi tidak langsung tersentuh masyarakat lapisan bawah yang berada di desa-desa.(dad/bay)
Klik Duit Untuk Anda
AS Siap Bantu RI Perangi Terorisme
"Kami akan terus bekerjasama dengan Indonesia untuk melenyapkan ancaman kekerasan dari para ekstremis ini, dan kami akan tetap setia dalam mendukung terciptanya masa depan yang aman dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden Barack Obama dalam rilis yang dipublikasikan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Sabtu (18/7/2009).
Obama mengutuk keras aksi teror yang telah menewaskan 8 orang dan melukai puluhan orang lainnya tersebut. Indonesia, kata Obama, selalu konsisten dalam upaya perang melawan terorisme dan telah berhasil menekan kejahatan terorisme di wilayahnya.
"Rakyat Amerika berdiri mendampingi rakyat Indonesia di saat-saat yang sulit seperti ini, dan Pemerintah AS selalu siap untuk membantu Pemerintah Indonesia mengatasi dan bangkit untuk pulih dari serangan yang keji ini sebagai sahabat dan mitra," tegas Obama.
(sho/gah)
Klik Duit Untuk Anda
'Heal the World' Lagu Kemanusiaan Paling Favorit
Versus detikmusic kali ini memberikan pertanyaan "Lagu bertema kemanusiaan milik Michael Jackson yang paling jadi favorit Anda?". Hasil menunjukan bahwa para responden memilih lagu 'Heal the World' menjadi lagu bertema kemanusiaan favorit mereka.
Dari total 810 suara, 11.48 persen atau 93 suara memilih 'We Are the World' sebagai lagu favorit mereka. Sedangkan 717 suara atau sekitar 88.52 persen menjadikan 'Heal the World' sebagai lagu bertema kemanusiaan pilihan responden.
Lagu 'We Are the World' diciptakan Jacko dan Lionel Richie untuk membantu korban kelaparan di Ethiopia akbibat gejolak politik pada 1984 hingga 1985. Dana yang terkumpul dari lagu ini mencapai 63 juta dolar.
Sedangkan lagu 'Heal the World' meninggalkan pesan anti-rasisme di dunia. Michael pun pernah mengatakan kepada fansnya bahwa lagu ini adalah lagu ciptaannya yang paling ia banggakan. Maka tidak heran kalau responden memilih lagu ini sebagai lagu bertema kemanusiaan favoritnya.
Dalam acara penghormatan terakhirnya di Staples Centre, Los Angeles, 7 Juli 2009 lalu dua lagu ini terus dikumandangkan. 'Heal the World' dan 'We Are the World' menumpahka air mata penggemar Michael mengiringi kepergiannya.
(yla/yla)
Klik Duit Untuk Anda
Pembuatan KTP Online Diujicoba
BIREUEN – Local Governance And Innovation For Community in Aceh (Logica), sebuah NGO yang bergerak dibidang pemerintahan, Rabu (15/7), melakukan uji coba pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Online, di Kantor Camat Samalanga, Bireuen. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat di wilayah itu mendapatkan KTP secara online.
Local Governence Advisor Logica, M Najib, melalui District Facilitator, Sumiaty, kepada Serambi, mengatakan, ujicoba pembuatan KTP secara online itu merupakan hasil kerja sama antara pihaknya dengan Pemkab Bireuen. “Dengan adanya program KTP online ini, kita harapkan ke depan warga di beberapa kecamatan yang jauh dari ibu kota kabupaten, akan mudah memperoleh KTP secara online di pusat pemerintahan kecamatan,” katanya.
Ditambahkan, selain itu dengan sistem ini akan menghemat biaya dan waktu masyarakat untuk memperoleh KTP nasional. Pasalnya, pembuatan KTP tersebut akan langsung siap dalam waktu sekitar 15 menit. Sementara Camat Samalanga, Darwansyah, mengatakan, dengan adanya program KTP online ini, warga di beberapa kecamatan terutama Samalanga, Kecamatan Simpang Mamplam, Pandrah, dan Jeunieb, nantinya tidak perlu lagi membuat KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Bireuen. Karena, mereka bisa langsung meperoleh KTP Nasional secara online di kantor camatn atau UPT kecamatan yang ditugaskan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.(c38)
Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.
Klik Duit Untuk Anda
Warga Langkahan Terjun ke Sungai
Istri M Nur, Nursiah Ali (28) kepada Serambi kemarin, mengatakan, suaminya pada pagi hari sedang makan di rumah, tiba-tiba datang sebuah mobil dan berhenti di depan rumahnya. Melihat hal itu, kata Nursiah, suaminya berkata bahwa yang datang itu polisi dan ia langsung lari melalui pintu belakang.
Ketika suaminya lari, lanjutnya, seorang di antaranya yang tidak dikenal itu berkata “jangan lari kau kutembak.” Mendengar hal itu, menurut Nursiah, suaminya bukan berhenti, tapi malah makin kencang berlari dan terperangkap dengan sungai perbatasan Aceh Utara dan Aceh Timur. Pria yang disebut polisi oleh suaminya itu tetap mengejar sampai ke sungai. Karena takut ditangkap, akhirnya M Nur terjun ke sungai.
Hal ini juga dilihat tetangganya, Syamsiah (45). “Ketika M Nur sedang melewati pagar rumahnya, salah seorang polisi memanggilnya meminta M Nur berhenti. Dengan tergopoh-gopoh ia langsung loncat ke sungai. Lalu terdengar suara dia minta tolong,” cerita Syamsiah. Beberapa saat kemudian, ratusan warga datangi ke lokasi kejadian mendengar kabar warga Dusun Lubok Muku itu menghilang setelah loncat ke sungai. Sebagian warga lainnya, berusaha mencari dengan perahu dalam radius tiga kilometer dari rumah M Nur. Sebagian lain menyisir di sepanjang daerah aliran sungai itu hingga ke bendungan induk irigasi Langkahan. Namun, hingga pukul 20.00 WIB tadi malam belum juga diketahui di mana M Nur. Sementara tim SAR Aceh Utara yang ikut mencari M Nur sejak pukul 07.00 WIB, sekitar pukul 18.00 WIB kemarin, terpaksa menghenatikan pencarian karena hujan deras.
Keluarga keberatan
Setelah kejadian itu, keluarga pria delapan bersaudara ini menyatakan keberatan dengan sikap polisi. “Saya merasa terpukul dan sedih dengan kejadian ini, karena siapapun dia pasti akan merasa hal serupa. Jika memang dia bersalah, kami siap membantu polisi, tapi jangan seperti ini caranya,” kata abang kandung M Nur, Ismail Maun (45), dan Tgk Muhammad Yasin Maun, di depan khalayak ramai. Menurutnya, selama ini adiknya hanya menghindari polisi karena dulu pernah membangun kilang kayu.
Sementara Kapolres Aceh Utara AKBP Yosi Muhammartha melalui Kasat Reskrim Iptu Syamsuddin, yang dihubungi Serambi via telepon selularnya menyebutkan, selama ini M Nur dinyatakan sebagai DPO dalam kasus perampokan uang milik Cucuk Sutanto, Bendahara KUD Sejahtera. “Tersangka sudah lama menjadi target operasi (TO) polisi. Namun, ia selalu berhasil meloloskan diri dari sergapan aparat dalam beberapa kali penggerebekan sebelumnya,” pungkas Kasat Reskrim.(c37/ib)
Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.