Showing posts with label Gubernur Irwandi Diisukan Meninggal. Show all posts
Heboh, Gubernur Irwandi Diisukan Meninggal
Lhokseumawe | Harian Aceh--Isu Gubernur Aceh Irwandi Yusuf meninggal dunia dalam perawatan di Singapura membuat heboh ban sigom naggroe. Menanggapi isu murahan tersebut, Irwandi mengaku sudah tahu pelakunya. “Mungkin karena saya tidak mampu dirangkul, makanya mereka terus menebar hal-hal seperti itu,” katanya, kemarin.
Sejak pagi hingga siang kemarin, Harian Aceh mendapat sejumlah pertanyaan dari berbagai kalangan terkait kebenaran informasi yang menyebar melalui pesan singkat (SMS) bahwa Gubernur Irwandi telah meninggal di Singapura. Pertanyaan terkait hal itu tidak hanya datang dari kalangan sipil, tetapi juga pihak militer.
Isi SMS itu selengkapnya: “Innalilahi wainna ilaihi rajiun. Ka geu woe bak Allah, pemimpin geutanyoe Tgk Agam (Tgk Irwandi Yusuf/Gubernur Aceh) bak poh 23.40 WIB (Sabtu 21/9) di rumoh saket hospital tropycana Singapura. Jenazah almarhum akan geu woe u nanggroe Aceh dengan pesawat khusus poh 6 uroe Minggu singoh beungoh. Wassalam”.
Gubernur Irwandi saat dihubungi melalui telepon selular, Minggu (22/3) siang, sempat berkelakar, “Nyo nyang peugah haba borong (hantu), lon ka matee.”
Setelah diam sejenak, Irwandi mengaku sudah mengetahui pelaku yang menebarkan isu sesat tersebut. “Saya sudah tahu pelakunya, mereka ‘pemain lama’ yang anti-perdamaian, yang takut Partai Aceh menang, yang saket punggong manok ka jitoh boh,” kata Irwandi dengan gaya bahasa khasnya.
Menurut Irwandi, ‘pemain lama’ yang anti-perdamaian terus saja berupaya menyudutkan dirinya di mata publik karena hingga kini ia masih berjalan pada rel yang benar. “Mungkin karena saya tidak mampu disogok, tidak mampu dirangkul. Bagi saya di masa perang, ya, perang, di damai, ya, damai. Tidak ada istilah kompromi dengan hal-hal yang tidak baik,” katanya.
Ia menilai pelaku penyebar isu sesat tersebut telah melakukan tindakan bodoh. Dikhawatirkan, kata dia, malapetaka justru akan berbalik kepada si penebar isu itu. “Bagi saya biasa-biasa saja, karena sejak diamanahkan memimpin Aceh ini sampai sekarang, saya tidak berniat peu hebat droe. Ka han ase lon peutameng semua rakyat Aceh ke dalam syurga, paling tidak jangan sampai masuk neraka,” kata Irwandi.
Sementara Kepala Biro Keistimewaan Aceh Drs Djafar Djuned MSi menyatakan isu Irwandi meninggal hanya fitnah menjelang pemilu, mungkin karena Irwandi menjadi jurkam salah satu partai politik di Aceh.
“Itu cuma fitnah menjelang pemilu. Beliau sudah sehat, kemarin hanya capek kampanye saja. Karena lelah maka periksa kesehatannya, dalam dua hari ini akan pulang ke Aceh,” sebutnya.
Djafar juga mengaku mendapatkan SMS tersebut. Namun, karena yang mengirimnya tidak dikenal sehingga dia langsung menelepon kembali ke nomor yang kirim SMS tersebut. Namun pemilik nomor itu tidak mengangkat telepon selulernya.
“Tadi pagi (kemarin—red) saya juga dapat SMS tersebut. Setelah itu saya telepon, nomornya aktif namun tidak diangkat. Sehingga saya hapus SMS itu. Saya kira itu cuma fitnah orang yang tidak punya kerjaan,” kata Djuned.
Djuned berharap, semua pihak arif dan bijaksana serta tidak menyebarkan teror dan fitnah menjelang pemilu. Apalagi isu yang dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
“Kita berharap semua pihak tidak menyebarkan fitnah di tengah-tengah masyarakat. Apalagi sekarang menjelang pemilu. Yang jelas Pak Irwandi sudah sehat dan akan pulang dalam dua hari ini ke Aceh,” sebutnya.(irs/kar)
Sejak pagi hingga siang kemarin, Harian Aceh mendapat sejumlah pertanyaan dari berbagai kalangan terkait kebenaran informasi yang menyebar melalui pesan singkat (SMS) bahwa Gubernur Irwandi telah meninggal di Singapura. Pertanyaan terkait hal itu tidak hanya datang dari kalangan sipil, tetapi juga pihak militer.
Isi SMS itu selengkapnya: “Innalilahi wainna ilaihi rajiun. Ka geu woe bak Allah, pemimpin geutanyoe Tgk Agam (Tgk Irwandi Yusuf/Gubernur Aceh) bak poh 23.40 WIB (Sabtu 21/9) di rumoh saket hospital tropycana Singapura. Jenazah almarhum akan geu woe u nanggroe Aceh dengan pesawat khusus poh 6 uroe Minggu singoh beungoh. Wassalam”.
Gubernur Irwandi saat dihubungi melalui telepon selular, Minggu (22/3) siang, sempat berkelakar, “Nyo nyang peugah haba borong (hantu), lon ka matee.”
Setelah diam sejenak, Irwandi mengaku sudah mengetahui pelaku yang menebarkan isu sesat tersebut. “Saya sudah tahu pelakunya, mereka ‘pemain lama’ yang anti-perdamaian, yang takut Partai Aceh menang, yang saket punggong manok ka jitoh boh,” kata Irwandi dengan gaya bahasa khasnya.
Menurut Irwandi, ‘pemain lama’ yang anti-perdamaian terus saja berupaya menyudutkan dirinya di mata publik karena hingga kini ia masih berjalan pada rel yang benar. “Mungkin karena saya tidak mampu disogok, tidak mampu dirangkul. Bagi saya di masa perang, ya, perang, di damai, ya, damai. Tidak ada istilah kompromi dengan hal-hal yang tidak baik,” katanya.
Ia menilai pelaku penyebar isu sesat tersebut telah melakukan tindakan bodoh. Dikhawatirkan, kata dia, malapetaka justru akan berbalik kepada si penebar isu itu. “Bagi saya biasa-biasa saja, karena sejak diamanahkan memimpin Aceh ini sampai sekarang, saya tidak berniat peu hebat droe. Ka han ase lon peutameng semua rakyat Aceh ke dalam syurga, paling tidak jangan sampai masuk neraka,” kata Irwandi.
Sementara Kepala Biro Keistimewaan Aceh Drs Djafar Djuned MSi menyatakan isu Irwandi meninggal hanya fitnah menjelang pemilu, mungkin karena Irwandi menjadi jurkam salah satu partai politik di Aceh.
“Itu cuma fitnah menjelang pemilu. Beliau sudah sehat, kemarin hanya capek kampanye saja. Karena lelah maka periksa kesehatannya, dalam dua hari ini akan pulang ke Aceh,” sebutnya.
Djafar juga mengaku mendapatkan SMS tersebut. Namun, karena yang mengirimnya tidak dikenal sehingga dia langsung menelepon kembali ke nomor yang kirim SMS tersebut. Namun pemilik nomor itu tidak mengangkat telepon selulernya.
“Tadi pagi (kemarin—red) saya juga dapat SMS tersebut. Setelah itu saya telepon, nomornya aktif namun tidak diangkat. Sehingga saya hapus SMS itu. Saya kira itu cuma fitnah orang yang tidak punya kerjaan,” kata Djuned.
Djuned berharap, semua pihak arif dan bijaksana serta tidak menyebarkan teror dan fitnah menjelang pemilu. Apalagi isu yang dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
“Kita berharap semua pihak tidak menyebarkan fitnah di tengah-tengah masyarakat. Apalagi sekarang menjelang pemilu. Yang jelas Pak Irwandi sudah sehat dan akan pulang dalam dua hari ini ke Aceh,” sebutnya.(irs/kar)